Artikel :
1.Penerapan Manajemen Mutu Terpadu Secara Tepat Akan Menjamin Tercapainya Keunggulan Bersaing Dalam Era Globalisasi
Oleh : J.Supranto
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Abstract : The proper application of total quality management has proved that Japanese dominates the world automotive and electronic market. In the era of globalization a competion in the business world is very tight, so in order a company be able to develop or at least to be survive, it should be able to produce a product which is better quality, cheaper price, faster delivery and better services compared with the competitor. All these efforts are required for satisfying customers in order to become loyal. Loyal customers in the long run will increase profit. To quarantee achieving loyal customers, a company should apply the total quality management, which can be defined as a systematic effort at continuous quality improvement of all processes, products, survices and human resources throughout the organization, undertaken with an objective of improving customer satisfaction. This paper will explain the total quality management more deeply.
2.A Theoretical Structure of Optimizing-Expectional IS-LM Model
Oleh : Lestano
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Abstract : The purpose of this paper is to specify theoretically the stochastic-optimizing version of IS-LM model. First, we determine how the household’s preference behaves and the proper specification of total resource restrictions. Then, by using the toolkits analysis on which the model structure relied on, i.e. optimizing analysis of microeconomics foundations and stochastic behavior as consequences of introducing rational expectations condition, we construct the stochastic IS portion of the closed-open economy model with and without fiscal authority parameters. The functional relation shows that expectation of next period output and stochastic demand shock play a crucial role in determining today’s output, and there is a contraction in current output with respect to a higher real cost of borrowing. In the next stage, the specification of stochastic LM model reveals that the effect of a lower current nominal interest rate overturn future expectation of real money balances and the same as IS model, the role of output expectation is significant for the behavior of real money balances expectation. Under the openness condition, the IS curve demonstrate that the real exchange rate and foreign output have a crucial role in explaining the fluctuation of domestic output.
Keywords : microeconomics-optimization, rational expectations-stochastic, general dynamic equilibrium, and IS-LM model.
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Abstract : It is unarguable that in the business competition era, human resource development within the organization to increase their work motivation is very important. However, it is not easy to develop the employee’s work motivation, unless there are real consequences of their performances. Such a case has been proven by Bayer Indonesia Enterprise. The management of one of its manufacturing operation has developed the attitude of its employees to increase their work motivation In the beginning management’s effort made little result, but after the management implemented a punishment system the result was very significant. Such a case is discussed in this paper.
4.Perekonomian Propinsi DKI Jakarta Dalam Perspektif Input - Output
Oleh : Adji Pratikto
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Abstrak : Perekonomian propinsi DKI Jakarta merupakan perekonomian yang paling maju di Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, didalam makalah ini penulis membahas karakteristik dari perekonomian daerah tersebut dengan menggunakan model Input-Output. Dengan alat analisis ini akan terlihat keterkaitan antara sektor-sektor yang ada di dalam perekonomian. Kelemahan dari model ini berkaitan dengan asumsi-asumsi yang mendasari model tersebut. Kelemahan dari penelitian ini ialah adanya keterbatasan data karena data-data yang diambil berasal dari Tabel Input-Output 1993 sehingga ada kemungkinan bahwa data-data tersebut sudah kadaluwarsa.
5.Analisis Rasio PAD/APBD Terhadap Kebijakan Kemandirian Keuangan Daerah Otonom, 2001.
Oleh : Harry Waluya
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Abstrak : Rasio PAD (pendapatan asli daerah) terhadap APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) di tingkat desa (PEMDA Tk-III) berada jauh lebih tinggi daripada rasio PAD/APBD kebupaten/kotamadya. Rasio PAD/APBD PEMDA Tk-II (Kab/Kodya) lebih tinggi dari rasio PAD/APBD propinsi (PEMDA Tk-I). Di antara tiga kategori Daerah Otonom, desa adalah bagian daerah yang paling sedikit menerima bantuan keuangan dari Pemerintah Pusat/PEMDA Tk-I diatasnya. Fakta menunjukan, desa yang selama ini dianaktirikan ternyata desa bisa menggali potensi PAD. Desa menunjukan tanda-tanda kehidupan mandiri, tidak menggantungkan nasib kehidupan kepada bangsa manapun juga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan Daerah Otonom, untuk mengurus rumah tangga keuangan daerah dengan cara mengukur perananan PAD/APBD. Pengukuran rasio PAD/APBD ini dilakukan dalam persentase penerimaan (%) untuk dijadikan besaran kontribusi terhadap APBD. Bisa juga mengukur kontribusi pajak daerah terhadap PAD. Penelitian ini juga untuk menganalisis tingkat efektivitas biaya belanja pegawai terhadap pengeluaran rutin, dan tingkat prioritas per sektor/sarana-prasarana terhadap pengeluran pembangunan.
Diperkirakan desa bisa tumbuh dan tetap hidup tanpa bantuan keuangan pusat. Dengan melakukan perbandingan antara rasio PAD/APBD dari setiap PEMDA Tk-I, Tk-II, Tk-III maka hasil penelitian ini akan menunjukan bahwa PAD/APBD merupakan alat indikator untuk mengukur kemandirian Daerah Otonom dalam mengurus rumah tangga keuangan tanpa bantuan Pusat.
Kata kunci: PAD, APBD, Pajak Daerah, Dana Perimbangan, Pengeluaran Pembangunan, dan
Sumbangan Pusat/PEMDA
6.Currency Crisis, Macroeconomic Adjustment, And Labor Market Policy : The Case of Indonesia.
Oleh : Kurnya Roesad
Research Staff at Department of Economics - Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta and Lecturer at the Faculty of Economics- Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
Abstract : The aim of this essay is to provide a discussion on the links between the currency crisis, macroeconomic adjustment and labour market policies. Some empirical data on Indonesia will be discussed. One finding is that labour market policies did not contribute to the development of the crisis in Indonesia . Rapid deregulation of financial sectors and the open capital account policy have made Indonesia vulnerable to volatile short – term capital flows and rapidly changed risk – assessments on the side of investors. Thus, future stabilisation and adjustment policies will focus more on financial reforms, monetary policies and proper sequencing of capital account opening in the future.
Keywords: labor market, currency crisis, and macroeconomic adjustment.
7.Analisis Leverage Operasi dan Faktor - faktor Determinan Struktur Modal : Studi Kasus Perusahaan - perusahaan Go Public Di BEJ Untuk Yang Berorientasi Ekspor dan Tidak Berorientasi Ekspor Pada Masa Sebelum dan Selama Krisis Ekonomi.
Oleh : Sylvia Diana Purba
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Abstrak : Dalam pencapaian laba yang maksimal Operating Leverage digunakan untuk mengungkit laba operasi bila dalam kondisi pasar cerah di mana akan dapat meningkatkan produksi dan selanjutnya mengungkit penjualan dan laba operasi, namun dalam kondisi pasar lesu akan dapat pula menimbulkan tingkat kerugian yang tinggi seperti pada periode krisis saat ini. Dari analisis deskriptif yang dilakukan ditemukan bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan yang begitu tajam pada kondisi leverage perusahaan yang berorientasi ekspor dibanding perusahaan yang tidak berorientasi ekspor pada periode krisis maupun pada periode sebelum krisis tersebut. Mestinya,perusahaan yang berorientasi ekspor akan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak berorientasi ekspor sebagai akibat nilai tukar rupiah yang jatuh. Di sisi lain, penggunaan Operating Leverage akan berhubungan dengan kebijakan pendanaan perusahaan yang dikaitkan dengan penggunaan hutang dalam pembiayaan aktiva tetap yang diperlukan. Sementara itu, operating leverage akan mempengaruhi arus masuk pendapatan di masa yang akan datang sebagai akibat biaya tetap yang ditimbulkan. Pada akhirnya akan mempengaruhi struktur modal bersama-sama faktor lain seperti ukuran perusahaan, kemampuan laba, risiko total, serta klasifikasi industri.
Bila Bapak/Ibu menginginkan artikel di atas untuk referensi penelitian dapat menghubungi kami Tim Redaksi di alamat email : ekobiz.jurnal@atmajaya.ac.id atau menghubungi Aditya di Telepon : 021-5708815 ext.2143. atau ext.2138.